Berdasarkan faktor
penyebab munculnya homoseksual/lesbian, penanganan terhadap mereka dibedakan
dari yang karena faktor genetik, psikologis maupun kultural. Bagi kaum
homo/lesbi yang disebabkan oleh faktor genetik, perlu ada usaha-usaha medis
berupa terapi hormon yang kontinyu dan sistematis. Walaupun upaya ini disebut
kurang efektif, akan tetapi usaha itu tetap perlu sebagaimana tertulis dalam
qaidah ushul fiqh bahwa bahaya (penyakit) itu harus dihilangkan (diobati)
(الظرر يزال). Maha Suci Allah Yang telah setiap makhluk-Nya dengan
berpasang-pasangan. Ketentuan ini berlaku pada seluruh makhluq-Nya, tidak
terkecuali berbagai penyakit yang menimpa manusia. Tidaklah Allah Ta’ala
menciptakan suatu penyakit, melainkan telah menurunkan pula obatnya.
Sahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,
(لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ. )
“Setiap penyakit ada
obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya
akan sembuh dengan izin Allah Azza wa Jalla.” (HR. Muslim)
Dalam karyanya “Terapi
Penyakit Suka Sesama Jenis ( www.muslim.or.id )”, Ustadz Muhammad Arifin
Baderi, MA menjelaskan bagaimana cara agar seorang gay atau lesbian bisa keluar
dari kehidupan lalu dan menjadi normal kembali yaitu:
Langkah pertama
yang harus dilakukan
ialah dengan membenahi kesalahan dan bertobat dari kekhilafan.
Langkah kedua: Berdoa
kepada Allah
mohonlah kepada Allah
agar jiwa anda disucikan, dan perangai anda diluruskan. Yakinlah bahwa bila
anda bersungguh-sungguh dalam berdoa, terlebih-lebih ketika sedang sujud dan
pada sepertiga akhir malam, pasti Allah akan mengabulkan.
(يُسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ
ما لم يَعْجَل، يقول: دَعَوْتُ فلم يُسْتَجَبْ لي). متفق عليه
“Doa kalian pasti
akan dikabulkan, selama ia tidak terburu-buru, yaitu dengan berkata: aku telah
berdoa, akan tetapi tidak kunjung dikabulkan.” Muttafaqun ‘alaih
Langkah ketiga: Melakukan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan
jenis kelamin kita
Ilustrasi |
Di antara cara yang
dapat kita tempuh untuk memupuk subur jati diri kita ialah dengan melakukan
kegiatan yang selaras dengan diri kita. Misalnya dengan mengasuh anak kecil
(keponakan, adik, atau lainnya), memasak, berdandan, menjahit, membuat karangan
bunga, bagi kaum wanita. Atau mencangkul, olah raga angkat besi, bela diri,
bertukang kayu, berenang, bagi kaum lelaki.Dan hendaknya kita menjauhi segala
perbuatan dan perilaku yang biasa dilakukan oleh lawan jenis.
Langkah keempat: Terapi
hormon.
Salah satu metode
pengobatan yang sekarang dikenal masyarakat adalah dengan terapi hormon. Oleh
karena itu, tidak ada salahnya bila orang yang menderita penyakit suka sesama
jenis mencoba pengobatan dengan cara ini.Akan tetapi sebelum ia mencoba terapi
ini, seyogyanya ia terlebih dahulu berkonsultasi kepada tenaga medis yang
berkompeten dalam hal ini, guna mengetahui sejauh mana kegunaannya dan juga
meyakinkan bahwa pada seluruh prosesnya tidak terdapat hal-hal yang diharamkan
atau melanggar syari’at.
Langkah Kelima: Besarkan
Harapan dan kobarkan semangat.
Sebagaimana telah
diisyaratkan di atas, bahwa masing-masing kita terlahir ke dunia dalam keadaan
normal dan berjiwa suci, hanya karena pengaruh dunia luarlah kita mengalami
perubahan.
(وَإِنِّي خَلَقْتُ
عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمْ الشَّيَاطِينُ
فَاجْتَالَتْهُمْ عن دِينِهِمْ) رواه مسلم
“Allah Ta’ala
berfirman dalam hadits qudsi: Sesungguhnya Aku telah menciptakan seluruh
hamba-Ku dalam keadaan lurus lagi suci, kemudian mereka didatangi oleh syetan
dan kemudian syetanlah yang menyesatkan mereka dari agamanya.” (HR.
Muslim).
Oleh karena itu,
hendaknya kita senantiasa membesarkan harapan dan optimis bahwa segala penyakit
yang kita derita dapat disembuhkan. Yakinlah bahwa penyakit yang kita derita
adalah salah satu akibat dari ulah dan godaan syetan. Syetanlah yang telah
menodai kesucian jiwa kita. Oleh karena itu, besarkan harapan, bulatkanlah
tekad dan kobarkanlah semangat untuk merebut kembali kesucian jiwa kita dari
belenggu syetan.
Saudaraku, ketahuilah,
bahwa membaca Al Qur’an dengan khusyu’ dan penuh penghayatan adalah senjata
yang paling ampuh untuk menghancurkan perangkap syetan.
Dan di antara metode
untuk menghindari perangkap syetan ialah dengan senantiasa menghadiri majlis-majlis
ilmu, dan berusaha untuk senantiasa berada bersama-sama dengan sahabat yang
baik.
(إن الشيطان مع الواحد ،
و هو من الاثنين أبعد) رواه أحمد وابن ماجة وصححه الألباني
“Sesungguhnya syetan
itu bersama orang yang menyendiri, sedangkan ia akan menjauh dari dua orang.”
(HR. Ahmad, Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Al Albani)
Baca Kembali
HOMOSEKSUAL Dalam Pandangan Agama dan Ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
Kartono, Kartini. Dr. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung: CV. Mandar Maju, 1985.
Kusuma, Widjaja. Dr. Kedaruratan Psikiatrik Dalam Praktek. Jakarta: Professional Book,1997.
Supratiknya. A. Dr. Mengenal Perilaku Abnormal. Jogjakarta: Konisius, 2003.
Riyanti deti, 2007. Homoseksual, tinjauan dari perspektif ilmiah. (online)(chem-is-try.org, 24 april 2012)
Baderi Arifin Muhammad, 2012. Terapi Penyakit Suka Sesama Jenis . (online) ( www.muslim.or.id , 24 april 2012),
Kozam, 2009. Homoseksual Menurut Pandangan Islam. (online)
(http://kozam.wordpress.com/…/homoseksual-menurut-pandangan…/, 24 april 2012)
No comments:
Post a Comment