Hari hariku yang hancur
Hati yang pilu nan kelu
Ambang batas kesakitan
Tak ada tuhan yang bisa mengatur
Hilang arah dalam perjalanan
Kompas batin yang tak tergrafitasi
Hidup hanya satu kali
Namun takkan berarti
Ke indahan dan kenikmatan fikiran
Hanya do’a dalam lumpur
Menangis sesuatu yang tertawa
Kejam namun senang
Inikah namanya diri
Ilustrasi |
Kutemukan hakikat namun belum siap
Teman, tak ada teman
Tubuh, mungkin hanya sebatas tubuh yang dipahami
Fikiran kejam hati bejat
Siapa yang tau, bahkan tuhan tak tau
Tidak, tuhan pasti tau
Tapi tuhan baik
Tak pernah tuhan ungkapkan
Jerih payah keringat bercucuran
Kasihan mereka
Di bohongi tampa menyadari
Lalu akhir ini akan kemana
Entah, aku tak tau akan kemana