Bloggerende

Kumpulan Beragam Informasi Ilmu Geografi

Sunday 31 March 2013

Geologi Indonesia

Bumi merupakan salah satu planet dari galaksi bimasakti. Manusia dan ciptaan Tuhan melangsungkan kehidupan di bumi. Kita hidup di bumi berada di bagian kerak bumi (lithospher) atau di permukaan bumi. Permukaan bumi terbentuk dari berbagai macam batuan yang kurang lebih 80% adalah diselimuti oleh batuan sedimen dengan volume kurang lebih 0,32% dari volume bumi. Setiap daratan di bumi ini di bentuk oleh batuan-batuan ang bermacam – macam. Dari sejumlah batuan yang memiliki ciri khas yang berbeda-beda terangkum dalam sebuah lempeng-lempeng yang tersebar di seluruh dunia. Lempeng-lempeng di permukaan bumi bersifat dinamis, karena adanya perbedaan perlapisan dan tenaga endogen yang mengakibatkan pergerakan lempeng. Dari pergerakan lempeng dapat menimbulkan sebuah siklus batuan yang tak dapat dipungkri adanya.

Pengertian Geologi
Geologi merupakan ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, asal kejadian, struktur, komposisi dan sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan) dann proses alamiah yang membuat perkembangannya hingga sampai kepada keadaanya sekarang.

Macam-macam definisi geologi:
Peta Geologi Indonesia
Peta Geologi Indonesia
1.Geologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari evolusi bumi dan penghuninya sejak awal pembentukan hingga saat ini yang dapat ditelusuri dari batuan pembentuknya.
2.Geologi adalah pengetahuan tentang susunan zat serta bentuk dari bumi.
3.Geologi adalah pengetahuan sejarah perkembangan dari bumi serta makhluk-makhluk yang pernah hidup di dalam dan di atas bumi.
4. Geologi adalah pengetahuan yang mempelajari evolusi anorganik serta evolusi organik

Ruang lingkup objek Ilmu Geologi
Dalam proses memahami bentuk bumi, objek yang dipelajari dalam ilmu gologi terbagi atas :
1. Atmosfer, merupakan lapisan udara yang menyelubungi Bumi.
2. Hidrosfer, merupakan lapisan air yang berada di permukaan Bumi
3. Biosfer, merupakan Lapisan tempat makhluk hidup
4. Lithosfer, merupakan lapisan batuan penyusun Bumi

Geologi meliputi cabang-cabang ilmu dikelompokan sebagai berikut:
Cristallography, mineralogy, petrology dan geochemistry
• Structural geology dan geophisyc
• Stratigraphy dan histortical geology
• Palaentology
• Physical geology dan geomorphology.

Geologi Indonesia dikaji dilihat dari latar belakang perkembangan tektonik wilayah Nusantara. Di sinilah wilayah tempat saling bertemunya tiga lempeng besar dunia : Eurasia – Hindia-Australia – Pasifik yang menghasilkan deretan busur kepulauan dan jajaran gunungapi, tanah yang subur, pemineralan yang kaya dan khas, pengendapan sumber energi yang melimpah, dan rupabumi yang menakjubkan (Sukamto dan Purbo-Hadiwidjoyo, 1993). 

Busur Sunda:
Produk Geodinamika Regional Sistem penunjaman Sunda merupakan salah satu contoh yang baik untuk menunjukkan hubungan geodinamika Indonesia dengan geodinamika regional. Sistem penunjaman Sunda berawal dari sebelah barat Sumba, ke Bali, Jawa, dan Sumatera sepanjang 3.700 km, serta berlanjut ke Andaman-Nicobar dan Burma. Busur ini menunjukkan morfologi berupa palung, punggungan muka busur, cekungan muka busur, dan busur vulkanik. Arah penunjaman menunjukkan beberapa variasi, yaitu relatif menunjam tegak lurus di Sumba dan Jawa serta menunjam miring di sepanjang Sumatera, kepulauan Andaman dan Burma. Kemiringan ini terjadi karena adanya perbedaan arah gerak dengan arah tunjaman yang tidak 90o.

Sistem penunjaman Sunda ini merupakan tipe busur tepi kontinen sekaligus busur kepulauan, yang berlangsung selama Kenozoikum Tengah – Akhir (Katili, 1989; Hamilton, 1989) Menurut Hamilton (1989) Palung Sunda bukan menunjukkan batas litosfer samudera India, tetapi merupakan salah satu jejak sistem penunjaman busur Sunda. Penunjaman mempunyai kemiringan sekitar 7o. Sedimen dalam palung terdiri dari sedimen klastik turbidit longitudinal, serta menunjukkan pembentuk lantai samudera dan asal turbidit. Sedimen klastik tersebut terutama berasal dari Sungai Gangga dan Brahmaputra di India, yang berjarak 3.000 km dari palung. Busur akresi terbentuk selebar 75 – 150 km dari palung dengan ketebalan material terakresi mencapai 15 km.


Lanjut Baca:  1   2   3





No comments:

Post a Comment